G20 Employment Working Group Ke-IV Sepakat Atasi Pengangguran Kaum Muda
By Admin
nusakini.com--Representasi dari negara2 G20 memulai rangkaian Pertemuan Employment Working Group (EWG) ke-4, Senin (11/7), di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), yang membahas draft deklarasi yang akan didiskusikan kembali oleh para Menteri Tenaga Kerja G20, 12-13 Juli 2016.
Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan EWG I yang pertama kali diadakan pada tgl 2-4 Februari 2016 di Guangzhou, RRT dalam forum resmi G-20. Pertemuan EWG ke-4 ini secara resmi dibuka oleh KONG Changsheng, Wakil Menteri Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan Sosial RRT.
Delegasi Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan, menugaskan 2 senior officenya untuk mengikuti Employment Working Group Meeting (EWG) G-20 ke 4 yakni Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial, Haiyani Rumondang beserta Direktur Pengembangan Pasar Kerja, Ditjen Binapenta, Roostiawati.
"Dalam pertemuan ini perwakilan/delegasi negara anggota G-20 membahas solusi atas problematika ketenagakerjaan yang terjadi di negara masing-masing, " Kata Dirjen Haiyani.
Menurutnya, EWG hari ini mendiskusikan permasalahan ketenagakerjaan yang akan disetujui menjadi Deklarasi Menteri-Menteri Tenaga Kerja dalam Labour and Employment Ministerial Meeting (LEMM) esok hari. Adapun Permasalahan Ketenagakerjaan yang dibahas adalah mengenai kesempatan kerja dan pasar kerja, kerja layak, serta enhanching employbility.
"Pembahasan cukup hangat karena masing-masing negara mempertahankan pendapat dan keinginan negara agar menjadi suatu keputusan," terangnya.
Ia menambahkan, permasalahan yang juga perlu mendapat pembahasan serius adalah pengangguran di kalangan usia muda.
"Pengangguran usia muda perlu mendapat perhatian serius di kalangan pekerja, serikat pekerja dan pengusaha, tidak hanya pemerintah. Peningkatan keterampilan tenaga kerja dan program pelatihan kerja yang inklusif, merupakan salah satu solusi yang bisa diambil," tambah Dirjen Haiyani.
Bagi Indonesia, G-20 merupakan sebuah forum untuk peningkatan dan pengembangan ekonomi diantara negara2 G20, di mana Indonesia dapat mempromosikan kepentingan nasionalnya dan berkontribusi pada peningkatan tata kelola ekonomi global melalui koordinasi dalam memperkuat bidang ketenagakerjaan terutama dalam upaya pengurangan angka pengangguran. Untuk itu,Menteri Ketenagakerjaan, M Hanif Dhakiri menekankan pentingnya forum G-20 bagi Indonesia, terutama untuk mempercepat pengurangan pengangguran terutama bagi kaum muda.
"Posisi Indonesia dalam G-20 akan menjadi jalan bagi Indonesia untuk memperluas jaringan diplomasi dan pada saat yang sama melakukan pertukaran informasi serta membentuk jejaring pasar kerja diantara negara-negara G-20," tegas Menaker Hanif.(p/ab)